728 x 90

Selasa, 03 Mei 2016

Membuat Biogas Sederhana Dari Kotoran Sapi

Cara Membuat Biogas Sederhana dan Masuk Akal , Harga BBM yang terus naik membuat harga kebutuhan hidup lainya semakin melambung tinggi sepertianya tanpa kendali. Tetapi itulah kebijakan pemerintah yang harus di setujui oleh seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan dibuat tentunya bukan untuk menyengsarakan rakyat sebaliknya untuk kemakmuran dan kesejahteraan.

Sebagai rakyat kecil hanya bisa menyikapi dengan sikap positif seperti membuat alternatif bahan bakar selain BBM yang berasal dari fosil. Untuk itu pada kesempatan ini kita bahas bagaimana cara membuat biogas yang sederhana dan masuk akal artinya dapat di terapkan atau dipraktekkan oleh siapa saja, tidak memerlukan lahan yang luas dan biaya yang murah.
  
Manfaat biogas yaitu untuk pengganti bahan bakar terutama minyak tanah serta dipergunakan untuk memasak lalu untuk bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam taraf besar, pembuatan biogas bisa dipakai untuk pembangkit daya listrik. Di samping itu, dari sistem pembuatan biogas bakal dihasilkan bekas kotoran ternak yang bisa segera dipergunakan untuk pupuk organik pada tanaman (biogas plant). Potensi pengembangan Biogas di Indonesia tetap cukup besar. Hal itu mengingat cukup banyak populasi sapi, kerbau serta kuda, yakni 11 juta ekor sapi, 3 juta ekor kerbau serta 500 ribu ekor kuda pada th. 2005. Tiap-tiap 1 ekor ternak sapi/kerbau bisa dihasilkan + 2 m3 biogas /hari. Potensi ekonomis Biogas yaitu benar-benar besar, hal itu mengingat bahwasanya 1 m3 biogas bisa dipakai setara dengan 0,62 ltr minyak tanah. Selain itu pupuk organik yang dihasilkan dari sistem produksi biogas telah pasti memiliki nilai ekonomis yg tidak kecil juga.

Alat pembuatan biogas

Pada step ini dikerjakan pembelian peralatan yang diperlukan untuk bikin rektor ini, peralatan itu diantaranya :
Volume reaktor (plastik) : 300 liter
Besi Siku, Mur & Baut : 10 buah
Kompresor : 1 buah
Pengaman gas (Regulator) : 3 buah
Selang saluran gas : + 10 m
Keperluan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/kerbau, atau 6 ekor babi.
Roda : 5 buah

Rangkaian Elektrik

Di bagian ini dikerjakan pembelian komponen elektronika yang diperlukan untuk bikin rangkaian elektriknya, peralatan itu diantaranya :

Solder & Pasta Solder : 2 buah

Cutter : 1 buah

Multi Mtr. : 1 buah

Bor PCB : 1 buah

Gunting : 1 buah

Tang Potong : 1 buah

Penyedot Timah : 1 buah

Timah : 5 buah

Cara memasangan Reaktor Biogas Dan membuat Rangkaian Elektrik

Pada pemasangan reaktor biogas serta pembuatan rangkaian elektrik ini adapun langkah – langkahnya diantaranya seperti berikut :

Pembuatan reaktor, memakai plastik penampung air (tandon air dengan kemampuan 300 liter)

Pembuatan meja tabung plastik : panjang = 2 m, lebar = 1, 2m.

Kotoran sapi (fases) awal sejumlah 12 karung kantong semen atau karung seukurannya (12 kantong semen = 240 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk dipakai.

Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1 : 1) masing 1 buah (120 liter)

Merangkai rangkaian power suplly (catu daya) 5V, 12V serta 24V

Merangkai rangkaian sensor dan rangkaian SC (signal conditioning)

Merangkai rangkaian driver relay serta driver motor.

Merangkai rangkaian mikrokontoller ATMEGA8535 dan rangkaian downloadernya.

Bikin Software untuk di displaykan pada PC (Personal Computer)

CARA PENGOPERASIAN REAKTOR BIOGAS

Adapun langkah – langkah mengoprasikan reaktor biogas ini diantaranya seperti berikut :

Buat kombinasi kotoran ternak serta air dengan perbandingan 1 : 1 (bahan membuat biogas)

Masukkan bahan-bahan pembuatan biogas ke dalam reaktor lewat tempat pengisian sejumlah 240 liter, setelah itu bakal berjalan sistem produksi biogas didalam reaktor.

Sesudah lebih kurang 10 hari reaktor biogas serta penampung biogas bakal tampak mengembung serta mengeras lantaran ada biogas yang dihasilkan. Biogas telah bisa dipakai untuk bahan bakar.

Sekali-sekali reaktor biogas digoyangkan agar berlangsung penguraian yang prima serta gas yang terbentuk dibagian bawah naik ke atas, kerjakan juga pada tiap-tiap pengisian reaktor.

Pengisian bahan biogas setelah itu bisa dikerjakan tiap-tiap hari, yakni sejumlah + 40 liter tiap-tiap pagi serta sore hari. Bekas pemrosesan bahan biogas berbentuk sludge (lumpur) bakal keluar dari reaktor setiap saat dikerjakan pengisian bahan biogas. Bekas hasil pemrosesan bahan biogas itu bisa dipakai segera untuk pupuk organik, terbaik dalam situasi basah ataupun kering.

PERAWATAN REAKTOR BIOGAS

Di bawah ini adalah langkah untuk menjaga serta pelihara reaktor biogas diantaranya seperti berikut :
Jika reaktor terlihat mengencang serta indikator pada pressure gauge alami pergantian hal semacam ini di karenakan ada gas namun gas tak isi penampung gas, maka luruskan selang dari pengaman gas hingga reaktor, lantaran uap air yang ada didalam selang bisa menghalangi gas mengalir ke penampung gas. Kerjakan hal itu untuk penelusuran teratur.

Hindari air masuk ke dalam reaktor dengan tutup tempat pengisian disaat tak ada pengisian reaktor. Dan dikerjakan penelusuran teratur bila kandungan air didalam reaktor berlebihan.




 

Cara membuat kompos

Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.

Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Seperti yang kita ketahui begitu mahalnya pupuk bagi tanaman, tak sedikit kocek yang harus kita gelontorkan untuk bisa menikmati pupuk pabrikan. Namun dengan kreatifitas dan sedikit niat sejatinya kita bisa mengubah sampah menjadi pupuk kompos. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi anda yang membutuhkan solusi pupuk murah terlebih untuk para petani, selain bisa menekan biaya produksi juga sangat berpotensi melipat gandakan hasil panennya.

berikut ini adalah cara untuk pembuatan pupuk kompos organik

1. Pupuk Kompos Alami

Pupuk kompos alami sebenarnya ada di sekitar kita, alam sudah menyediakannya. Untuk mendapatkannya pergilah ke tempat2 pembuangan sampah lalu lakukan hal2 di bawah ini
  1.  Gali tumpukan sampah yang sudah halus, yang sudah mirip tanah
  2. Kemudian lakukan pemisahan antara bahan2 yang mudah lapuk dengan yang tidak mudah lapuk.
  3. Setelah kita pisahkan lalu saring dengan menggunakan ayak.
  4. terkahir, siapkan sekitar 50 hingga 100 gram belerang lalu taburkan di atas hasil ayakan tadi. 
Bahan Pembuatan Pupuk Kompos :

  1. Siapkan 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah yang mudah lapuk, sangat di sarankan menggunakan sampah organik basah.
  2. Siapkan kulit buah kopi kira2 6,5 m3 (alternatif pengganti kulit kopi bisa menggunakan daun lamtoro)
  3. Siapkan kotoran ternak mamah biak sebanyak 750 kg (atau sekitar ± 50 kaleng ukuran 20 liter)
  4. Siapkan 30 kg abu kayu atau abu dapur.
Panduan Cara Membuat Pupuk Kompos

  1. Langkah pertama siapkan bak dari semen untuk pengomposan. Perlu di perhatikan untuk desain baknya  harus memiliki dasar yang cekung dengan ukuran 2.5 x 1 x 1 m (p x l x t).
  2. Selanjutnya campur semua bahan diatas ke dalam box pengomposan lalu aduk hingga merata. Kemudian taburi bagian atas adonan bahan tadi dengan abu kayu.
  3. Setelah itu tutup bagian atas bak pengomposan menggunakan plastik transaparan, hal ini juga berfungsi untuk menampung nitrogen yang di hasilkan dari proses pengomposan. Setelah kira2 4-5 hari siramkan hasil tampungan nitrogen tadi, hal ini di maksudkan untuk enambah kandungan nitrogen pada adonan bahan agar proses pengomposan bisa lebih cepat.
  4. Lakukan step 3 hingga 2 atau 3 minggu secara rutin, setelah itu aduk kembali adonan agar merata dan ulangi step 3 lagi.
  5. Terus lakukan step diatas hingga kira2 2-3 bulan agar adonan benar-benar matang, dalam step ini pupuk seharusnya sedikit berair.
  6. Setelah 2-3 buan tadi angkatlah adonan karena sudah siap jadi, dan lakukanlah pengeringan dengan cara menjemur kompos hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
  7. Pupuk kompos siap di gunakan.
2. Kompos Rumah Tangga

Bahan Yang Perlu di siapkan :

  1. Siapkan 2 tempat sampah yang berbeda warna (misalnya merah dan putih), hal ini kita gunakan nantinya sebagai wadah pembuatan dan pembeda antara organik dan non organik.
  2. Siapkan pula 1 wadah bak plastic atau drum bekas lalu berilah beberapa lubang pada bagian dasarnya untuk menggunakan paku/bor, hal ini berguna untuk mengeluarkan kelebihan air. Agar kelembaban udara tetap terjaga usahakab di bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu sehingga tetap ada sirkulasi udara.
  3. Alternatif lain bisa menggunakan dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat meresap ke dalam tanah. Usahakan bak pengomposan tidak kena air hujan, dan sangat di sarankan bak berada di bawah atap.
Cara Membuat :

  1. Campur 1 bagian sampah merah dan 1 bagian sampah putih.
  2. Selanjutnya campurlah dengan kompos yang sudah jadi untuk memancing penyampuran agar lebih merata. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
  3. Pembuatan pupuk kompos ini bisa dilakukan sekaligus, atau bisa juga selapis demi selapis dan bertahap setiap 2 hari sekali, namun pastikan setiap 7 hari selalu mengaduknya agak merata,
  4. Proses pengomposan bisa dikatakan selesai jika campuran sudah tidak berbau dan mulai berubah warna menjadi kehitaman. Jika step demi step di lakukan dengan benar maka perkiraan sekitar minggu ke-5 dan ke-6 suhu sudah kembali normal, dan kompos sudah jadi.
  5. Kunci dari berhasil atau tidaknya pengomposan ini terletak pada bagaimana kita mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen. Hal ini di tujukan agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak.
  6. Sampah organik sebaiknya di ayak untuk memisahkan bagian yang halus dan kasar, FYI bagian yang kasar bisa kita gunakan lagi sebagai aktivator jika ingin melakukan pengomposan lagi nantinya. Untuk mempercepat proses pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang bisa kita beli di toko pertanian.




 

 

Rabu, 27 April 2016

Cara Budidaya Mentimun Organik

Penanaman Timun Organik
Mentimun atau Cucumis sativus merupakan tanaman yang bisa beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Namun, budidaya mentimun lebih maksimal pada kondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21-27oC. Sedangkan ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1000-1200 meter dari permukaan laut. Meskipun begitu mentimun masih bisa ditanam didataran rendah.

Budidaya mentimun organik membutuhkan perawatan ekstra, karena tanaman ini rentan terhadap hama dan cuaca. Mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang mengandung hara organik cukup banyak. Tekstur tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini berkadar liat rendah dengan pH 6-7.

Budidaya Mentimun Secara Organik

Menanam timun membutuhkan  perawatan intensif (ekstra), sebab tanaman ini sangat rentan terhadap kondisi iklim dan cuaca yang terkadang ekstrem, dan bagi beberapa tumbuhan termasuk mentimun adanya cuaca dan iklim yang ektrem akan menyebabkan banyaknya organ tanaman yang terserang hama dan penyakit pada tanaman. Sebagai contoh pada saat musim hujan, pertumbuhan jamur akan semakin pesat, dan batang adalah mangsa utama pertumbuhan jamur parasit yang dapat membuat tanaman layu atau mati secara mendadak. Berdasarkan pengalaman, sebaiknya menanam mentimun juga harus melihat kondisi cuaca dan iklim, sebaiknya budidaya dilakukan menginjak waktu pergantian musim hujan - kemarau.

Tanaman mentimun jauh lebih baik apabila ditanam pada tanah jenis lempung berpasir, tanah humus yang gembur dan kaya akan unsur hara organik, tanah andosol dan aluvial. Tanaman mentimun sangat cocok juga ditanam pada tekstur tanah liat berkadar rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 6-7. Curah hujan yang baik yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan kelembaban udara 65-70%.  

Seperti pada tanaman umumnya, budidaya mentimun organik agar memperoleh hasil optimal harus mengikuti beberapa langkah atau prosedur yang baik dalam penanaman, meliputi proses pemilihan bibit/benih mentimun yang unggul, proses pengolahan lahan, proses tanam, perawatan intensif hingga kepada proses pemanenan buah mentimun secara berkala. 

Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan budidaya tanaman mentimun organik agar cepat berbuah. 

1. Penyiapan benih mentimun

 

Penyiapan Bibit timun

 

Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman melalui biji. Cara mendapatkan benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar. Biarkan buah mentimun tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah tersebut dan diamkan selama satu malam. Keesokannya buah dibelah dan dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang bersih dan biarkan kembali selama satu malam.

Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan halus abu pada benih tersebut. Pada waktu pengayakan lakukan sortasi biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air. Kemudian jemur biji mentimun selama 2 hari. Setelah dijemur sebaiknya biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama 1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun.

Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama 3-5 jam kemudian letakkan di kain basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.

2. Pengolahan lahan secara organik

Pengolahan Lahan Secara Organik

 

Pertama-tama bajak atau balik tanah sedalam 20-30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH kurang dari 6 berikan kapur dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar, tergantung keasaman tanah. Campurkan dengan tanah dan diamkan selama 1-2 minggu.Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 20-30 cm dan panjang disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan 30 cm. 

Tutup bedengan dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan kelembaban tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau yang penyinarannya penuh. Namun, zona perakaran untuk mentimun harus tetap dijaga kelembabannya. Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam dalam satu baris 40 cm dan jarak antar baris 50-60 cm. 

Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi 1:1. Cara pemberian pupuk bisa ditebar dalam bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau diletakan pada lubang tanam. Letakan pupuk sebanyak 0,5-1 kg pada setiap lubang tanam. Total kebutuhan pupuk untuk satu hektar 20-30 ton. Setelah diberi pupuk biarkan lahan selama 1-2 minggu.

3. Penanaman benih mentimun

Penanaman timun

 

Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah. Siram setiap pagi dan sore hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.

4. Perawatan budidaya mentimun

 
Perawatan

Pada umur 3-4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman, kemudian segera sulam apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar are atanam. Pada umur 2 minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.

Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air. Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu. Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam. Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter persegi.

Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.

5. Pengendalian hama dan penyakit.

Hama Penyakit

 

Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah. Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.

Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.

Panen budidaya mentimun

Panen

 

Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1-1,5 bulan. Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah per tanaman.

Produksi buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil panen harus diletakkan di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Setelah dipanen, biasanya mentimun di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara atau dimasukkan karung untuk dijual ke pasar.

 


 


 

 






Pendidikan Dan Latihan Untuk Penyuluh Pertanian


Penyuluhan


Untuk lebih menjamin penyelenggaraan penyuluhan yang lebih efektif, maka kepala Balai Penyuluhan minimal berpendidikan profesi penyuluh (level 7 KKNI), 

sementara Kepala Bapeluh minimal level 8 pada bidang profesi penyuluhan yang didukung dengan SKB antara Kementerian terkait dengan Kemendagri. Cakupan kompetensi bagi pimpinan kelembagaan penyuluhan di antaranya mencakup fungsi manajemen, manajemen resiko, manajemen resolusi konflik, manajemen kolaboratif, merit system, management by objektive, entrepreneurship, serta kemitraan sinergis sistem agribisnis.

Permasalahan yang Dihadapi
  
Untuk pelatihan, semua pihak mengeluhkan rendahnya kesempatan untuk mengikuti pelatihan Namun, untuk para penyuluh yang jaraknya dengan tempat pelatihan tersebut sangat dekat, kesempatan untuk berlatih sangat jarang dan terbatas. 

Demikian juga dengan latihan dasar penyuluh dan latihan sertifikasi untuk memperoleh profesi penyuluhan masih sangat terbatas.  Hal ini disebabkan masih terbatasnya anggaran yang tersedia untuk kegiatan pelatihan yang memenuhi standar.  
 
Kesempatan latihan bagi penyuluh THL sangat terbatas, karena posisi kepegawaiannya yang belum kuat. Padahal latar belakang dan kapasitasnya bervariasi dan masih sangat lemah. Sementara, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pertanian bagi penyuluh dan petani belum selektif dalam memilih calon peserta pendidikan dan pelatihan dengan bertumpu pada kebutuhan pengembangan dan perluasan fungsi kompetensi secara berkelanjutan. Pengulangan peserta pada orang yang sama masih terjadi. 

Pengalaman menunjukan bahwa penyuluhan pertanian di Indonesia telah memberikan sumbangan yang sangat signifikan pada pencapaian dari berbagai program pembangunan pertanian. Sebagai contoh melalui program Bimbingan Massal (Bimas) penyuluh pertanian dapat mengantarkan bangsa Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984, yang dilakukan melalui koordinasi yang ketat dengan instani terkait. Pada pelaksanaan program Bimas penyuluhan pertanian yang dilaksanakan terkesan dilakukan dengan pendekatan dipaksa, terpaksa dan biasa. Petani dipaksa melakukan tekhnologi tertentu, sehingga petani terpaksa melakukannya dan kemudian petani menjadi biasa melakukannya.

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian akan berjalan dengan baik apabila ada persamaan persepsi antara pusat, provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai ke tingkat desa dalam satu sistem penyuluhan pertanian yang disepakati bersama dengan melibatkan petani , swasta dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengembangan pembangunan pertanian dimasa mendatang perlu memberikan perhatian yang khusus terhadap penyuluhan pertanian, karena penyuluhan pertanian merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan, petani ditingkatkan kemampuannya agar dapat mengelola usaha taninya, dengan produktif, efisien dan menguntungkan, sehingga petani dan keluarganya dapat meningkatkan kesejahteraannya. Meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya adalah tujuan utama dari pembangunan pertanian.


 

Selasa, 26 April 2016

Cara Menanam Cabe Yang Baik




Di Indonesia cabe atau cabai memiliki tempat tersendiri. Hampir setiap orang suka makan pakai cabe, entah itu cabe yang segar atau sudah diolah dulu jadi sambal. Tapi seperti nggak bisa buat lepas dari yang namanya cabe ini. Padahal harga cabe cukup mahal, apalagi kalau terjadi gagal panen atau stoknya lagi dikit. Bisa sampai dua kali lipat bahkan lebih harganya.

Cabe yang biasa dikonsumsi pun beragam. Cabe rawit biasanya dimakan langsung sama gorengan, cabe keriting dan cabe merah besar dibuat jadi sambel dulu. Atau cabenya dikeringin terus dibuat bumbu untuk taburan makanan ringan, sekarang kan lagi rame tuh makanan yang rasanya pedes-pedes. Dengan banyaknya permintaan pasar, sekarang banyak yang coba membudidayakan tanaman cabe, khususnya cabe rawit. Walaupun harganya fluktuatif, petani masih banyak juga yang menanam cabe ini. Membudidayakan cabe sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Saat musim hujan, tanaman ini tidak perlu disiram, hanya mengandalkan air hujan saja. 

Cara Menanam Cabe

Berikut ini langkah yang harus dilakukan untuk menanam tanaman cabe.

1. Pemilihan Bibit

Dalam pemilihan bibit cabe ini kita harus melihat dulu bibit ini bagus atau tidak, sebagai saran saya lebih baik kita memilih langsung bibit cabenya, karena kita akan melihat tanaman yang akan kita jadikan bibit ini, kita bisa memprediksi cabe ini bagus, bebas dari penyakit dan bibitnya bagus, dalam pemilihan bibit kita tidak sembarang aja, kita harus bisa melihat bibit yang bagus, seperti pengalaman saya bibit yang bagus itu, buahnya lurus dan panjang, dan buahnya terletak antara cabang dari ranting cabe ini. Memang susah dan menghabiskan waktu, tapi begini lah cara memilihnya.

Bibit Cabe Yang Bagus

 2. Penyemaian Benih / Bibit


Setelah kita memilih bibit cabe yang mau ditanam terlebih dahulu kita ambil bijinya,banyak cara dalam mengambil bijinya, kadang ada orang yang belah cabenya lalu ambil bijinya, ada yang petong-potong lalu dikeluarkan bijinya, yang lebih praktis dan simpel yaitu dengan menumbuknya lalu pake ayakan tempat bawang rendam kedalam ember, maka bijinya akan langsung jatuh dan seratnya tinggal dalam ayakan, selanjutnya kita bungkus dengan kain lalu digantung biarkan kering karena airnya akan turun dan tidak dekerunin sama semut. atau dijemur sampai kering.

Selanjutnya, lakukan semai benih yang telah kering. Kamu dapat memilih apakah akan disemai di polybag atau di media bedengan semaian. Kedua cara tersebut hampir sama, tapi kebanyakan petani memakai media bedengan sebagai teknik untuk menyemai benih cabe. Cara menggunakan teknik bedengan adalah dengan membuat bedengan pada sebidang tanah yang gembur. Beri pupuk kandang  secukupnya lalu tutup sama jerami ampe bibitnya tumbuh, biasanya dalam 2-3 hari. lalu buka jeraminya agar benihnya tumbuh sempurna .usahakan benih yang baru tumbuh tidak terkena matahari langsung tapi udara masuk, yaitu kita harus menutup bagian atasnya dengan terpal atau daun kelapa juga bisa. kalo bisa sekelilingnya kita tutup buat antisipasi dimakan sama keong, biasanya keong lebih suka sama tanaman yang baru dan segar jangan lupa sebarkan racun keong disekitarnya.

benih harus kita siram tiap hari kalo tidak hujan hal ini supaya tanahnya tidak kering dan benihnya tumbuhnya sempurna, biasanya dalam waktu 14 hari daunnya akan keliatan 4 helai daunnya. benih yang bagus hendaklah 1 bulan setelah penyemaian, sebenarnya 4 helai daun juga sudah bisa dipindahkan, tapi malah banyak yang mati, ini disebabkan pengaruh cuaca, kalo daerah pergunungan ini biasa saja.

Penyemaian Benih Cabe




3. Pembuatan Lahan Tanam Cabe
  • Sambil menunggu bibit cabenya jadi, kita siapkan dulu lahan yang akan digunakan untuk menanam cabe.
  • Bersihkan lahan yang akan digunakan untuk menanam cabe dari gulma atau rumput liar.
  • Gemburkan tanah dan beri pupuk kandang.
  • Buat bedengan dengan lebar sekita 1 meter sampai 1,5 meter. Ketinggian bedengan 30 cm dan jarak antar bedengan 30 sampai 40 cm.
  • Buat lubang dengan jarak antar lubang 40 sampai 60 cm.
  • lahan siap digunakan untuk menanam cabe.

Tempat Penanaman

4. Penanaman Cabe
Masa tanam yang paling baik untuk tanaman cabe adalah ketika curah hujan tidak terlalu banyak. Hal ini penting untuk diketahui karena jika curah hujan tinggi dan terdapat genangan air, tanaman cabe bisa menjadi mati dan bibit cabe akan patah.
Nah, berikut langkah untuk menanam bibit cabe yang sudah jadi.
  • Ambil bibit yang sudah memiliki daun sebanyak empat helai dan kondisinya baik.
  • Masukkan bibit ke dalam lubang yang sudah disiapkan pada lahan tanam.
  • Tutup kembali lubang dengan menggunakan tanah atau pupuk kandang.
  • Siram tanaman cabe tiap hari jika tidak hujan.
  • jangan lupa kasih pupuk atau makanan dengan cara, pupuk dilarutkan dengan air dan disiramkan pada lobang penanaman yang kita bikin, hati-hati jangan sampai mengenai daunnya karena cabe biasanya mati dalam waktu setiap seminggu sekali
  • Saat musim kemarau, kamu bisa memberikan penutup diatas tanaman cabe. Bisa menggunakan jerami atau penutup yang lain, hal ini untuk menjaga kelembaban serta agar tidak terjadi kekeringan pada lahan tanam. 

Penanaman Cabe

 

5. Perawatan Tanaman Cabe
  • Lakukan penyiraman tanaman cabe setiap hari jika kondisi sedang tidak hujan.
  • penyiangan atau pembersihan rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman cabe.
  • Cabut daun yang kuning agar pertumbuhan tanaman cabe lebih optimal.
  • Jika tidak perlu gunakan pestisida secara berkala untuk menghilangkan hama yang menyerang tanaman.

 

6. Pemanenan Cabe
Lakukan pemetikan buah cabe yang kondisi buahnya telah masak. Masukkan ke dalam wadah yang memiliki sirkulasi udara yang lancar agar cabe tidak menjadi busuk. maka kita siap buat menjualnya dan menikmati hasilnya.