728 x 90

Selasa, 03 Mei 2016

Membuat Biogas Sederhana Dari Kotoran Sapi

Cara Membuat Biogas Sederhana dan Masuk Akal , Harga BBM yang terus naik membuat harga kebutuhan hidup lainya semakin melambung tinggi sepertianya tanpa kendali. Tetapi itulah kebijakan pemerintah yang harus di setujui oleh seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan dibuat tentunya bukan untuk menyengsarakan rakyat sebaliknya untuk kemakmuran dan kesejahteraan.

Sebagai rakyat kecil hanya bisa menyikapi dengan sikap positif seperti membuat alternatif bahan bakar selain BBM yang berasal dari fosil. Untuk itu pada kesempatan ini kita bahas bagaimana cara membuat biogas yang sederhana dan masuk akal artinya dapat di terapkan atau dipraktekkan oleh siapa saja, tidak memerlukan lahan yang luas dan biaya yang murah.
  
Manfaat biogas yaitu untuk pengganti bahan bakar terutama minyak tanah serta dipergunakan untuk memasak lalu untuk bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam taraf besar, pembuatan biogas bisa dipakai untuk pembangkit daya listrik. Di samping itu, dari sistem pembuatan biogas bakal dihasilkan bekas kotoran ternak yang bisa segera dipergunakan untuk pupuk organik pada tanaman (biogas plant). Potensi pengembangan Biogas di Indonesia tetap cukup besar. Hal itu mengingat cukup banyak populasi sapi, kerbau serta kuda, yakni 11 juta ekor sapi, 3 juta ekor kerbau serta 500 ribu ekor kuda pada th. 2005. Tiap-tiap 1 ekor ternak sapi/kerbau bisa dihasilkan + 2 m3 biogas /hari. Potensi ekonomis Biogas yaitu benar-benar besar, hal itu mengingat bahwasanya 1 m3 biogas bisa dipakai setara dengan 0,62 ltr minyak tanah. Selain itu pupuk organik yang dihasilkan dari sistem produksi biogas telah pasti memiliki nilai ekonomis yg tidak kecil juga.

Alat pembuatan biogas

Pada step ini dikerjakan pembelian peralatan yang diperlukan untuk bikin rektor ini, peralatan itu diantaranya :
Volume reaktor (plastik) : 300 liter
Besi Siku, Mur & Baut : 10 buah
Kompresor : 1 buah
Pengaman gas (Regulator) : 3 buah
Selang saluran gas : + 10 m
Keperluan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/kerbau, atau 6 ekor babi.
Roda : 5 buah

Rangkaian Elektrik

Di bagian ini dikerjakan pembelian komponen elektronika yang diperlukan untuk bikin rangkaian elektriknya, peralatan itu diantaranya :

Solder & Pasta Solder : 2 buah

Cutter : 1 buah

Multi Mtr. : 1 buah

Bor PCB : 1 buah

Gunting : 1 buah

Tang Potong : 1 buah

Penyedot Timah : 1 buah

Timah : 5 buah

Cara memasangan Reaktor Biogas Dan membuat Rangkaian Elektrik

Pada pemasangan reaktor biogas serta pembuatan rangkaian elektrik ini adapun langkah – langkahnya diantaranya seperti berikut :

Pembuatan reaktor, memakai plastik penampung air (tandon air dengan kemampuan 300 liter)

Pembuatan meja tabung plastik : panjang = 2 m, lebar = 1, 2m.

Kotoran sapi (fases) awal sejumlah 12 karung kantong semen atau karung seukurannya (12 kantong semen = 240 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk dipakai.

Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1 : 1) masing 1 buah (120 liter)

Merangkai rangkaian power suplly (catu daya) 5V, 12V serta 24V

Merangkai rangkaian sensor dan rangkaian SC (signal conditioning)

Merangkai rangkaian driver relay serta driver motor.

Merangkai rangkaian mikrokontoller ATMEGA8535 dan rangkaian downloadernya.

Bikin Software untuk di displaykan pada PC (Personal Computer)

CARA PENGOPERASIAN REAKTOR BIOGAS

Adapun langkah – langkah mengoprasikan reaktor biogas ini diantaranya seperti berikut :

Buat kombinasi kotoran ternak serta air dengan perbandingan 1 : 1 (bahan membuat biogas)

Masukkan bahan-bahan pembuatan biogas ke dalam reaktor lewat tempat pengisian sejumlah 240 liter, setelah itu bakal berjalan sistem produksi biogas didalam reaktor.

Sesudah lebih kurang 10 hari reaktor biogas serta penampung biogas bakal tampak mengembung serta mengeras lantaran ada biogas yang dihasilkan. Biogas telah bisa dipakai untuk bahan bakar.

Sekali-sekali reaktor biogas digoyangkan agar berlangsung penguraian yang prima serta gas yang terbentuk dibagian bawah naik ke atas, kerjakan juga pada tiap-tiap pengisian reaktor.

Pengisian bahan biogas setelah itu bisa dikerjakan tiap-tiap hari, yakni sejumlah + 40 liter tiap-tiap pagi serta sore hari. Bekas pemrosesan bahan biogas berbentuk sludge (lumpur) bakal keluar dari reaktor setiap saat dikerjakan pengisian bahan biogas. Bekas hasil pemrosesan bahan biogas itu bisa dipakai segera untuk pupuk organik, terbaik dalam situasi basah ataupun kering.

PERAWATAN REAKTOR BIOGAS

Di bawah ini adalah langkah untuk menjaga serta pelihara reaktor biogas diantaranya seperti berikut :
Jika reaktor terlihat mengencang serta indikator pada pressure gauge alami pergantian hal semacam ini di karenakan ada gas namun gas tak isi penampung gas, maka luruskan selang dari pengaman gas hingga reaktor, lantaran uap air yang ada didalam selang bisa menghalangi gas mengalir ke penampung gas. Kerjakan hal itu untuk penelusuran teratur.

Hindari air masuk ke dalam reaktor dengan tutup tempat pengisian disaat tak ada pengisian reaktor. Dan dikerjakan penelusuran teratur bila kandungan air didalam reaktor berlebihan.




 

Cara membuat kompos

Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.

Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Seperti yang kita ketahui begitu mahalnya pupuk bagi tanaman, tak sedikit kocek yang harus kita gelontorkan untuk bisa menikmati pupuk pabrikan. Namun dengan kreatifitas dan sedikit niat sejatinya kita bisa mengubah sampah menjadi pupuk kompos. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi anda yang membutuhkan solusi pupuk murah terlebih untuk para petani, selain bisa menekan biaya produksi juga sangat berpotensi melipat gandakan hasil panennya.

berikut ini adalah cara untuk pembuatan pupuk kompos organik

1. Pupuk Kompos Alami

Pupuk kompos alami sebenarnya ada di sekitar kita, alam sudah menyediakannya. Untuk mendapatkannya pergilah ke tempat2 pembuangan sampah lalu lakukan hal2 di bawah ini
  1.  Gali tumpukan sampah yang sudah halus, yang sudah mirip tanah
  2. Kemudian lakukan pemisahan antara bahan2 yang mudah lapuk dengan yang tidak mudah lapuk.
  3. Setelah kita pisahkan lalu saring dengan menggunakan ayak.
  4. terkahir, siapkan sekitar 50 hingga 100 gram belerang lalu taburkan di atas hasil ayakan tadi. 
Bahan Pembuatan Pupuk Kompos :

  1. Siapkan 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah yang mudah lapuk, sangat di sarankan menggunakan sampah organik basah.
  2. Siapkan kulit buah kopi kira2 6,5 m3 (alternatif pengganti kulit kopi bisa menggunakan daun lamtoro)
  3. Siapkan kotoran ternak mamah biak sebanyak 750 kg (atau sekitar ± 50 kaleng ukuran 20 liter)
  4. Siapkan 30 kg abu kayu atau abu dapur.
Panduan Cara Membuat Pupuk Kompos

  1. Langkah pertama siapkan bak dari semen untuk pengomposan. Perlu di perhatikan untuk desain baknya  harus memiliki dasar yang cekung dengan ukuran 2.5 x 1 x 1 m (p x l x t).
  2. Selanjutnya campur semua bahan diatas ke dalam box pengomposan lalu aduk hingga merata. Kemudian taburi bagian atas adonan bahan tadi dengan abu kayu.
  3. Setelah itu tutup bagian atas bak pengomposan menggunakan plastik transaparan, hal ini juga berfungsi untuk menampung nitrogen yang di hasilkan dari proses pengomposan. Setelah kira2 4-5 hari siramkan hasil tampungan nitrogen tadi, hal ini di maksudkan untuk enambah kandungan nitrogen pada adonan bahan agar proses pengomposan bisa lebih cepat.
  4. Lakukan step 3 hingga 2 atau 3 minggu secara rutin, setelah itu aduk kembali adonan agar merata dan ulangi step 3 lagi.
  5. Terus lakukan step diatas hingga kira2 2-3 bulan agar adonan benar-benar matang, dalam step ini pupuk seharusnya sedikit berair.
  6. Setelah 2-3 buan tadi angkatlah adonan karena sudah siap jadi, dan lakukanlah pengeringan dengan cara menjemur kompos hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
  7. Pupuk kompos siap di gunakan.
2. Kompos Rumah Tangga

Bahan Yang Perlu di siapkan :

  1. Siapkan 2 tempat sampah yang berbeda warna (misalnya merah dan putih), hal ini kita gunakan nantinya sebagai wadah pembuatan dan pembeda antara organik dan non organik.
  2. Siapkan pula 1 wadah bak plastic atau drum bekas lalu berilah beberapa lubang pada bagian dasarnya untuk menggunakan paku/bor, hal ini berguna untuk mengeluarkan kelebihan air. Agar kelembaban udara tetap terjaga usahakab di bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu sehingga tetap ada sirkulasi udara.
  3. Alternatif lain bisa menggunakan dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat meresap ke dalam tanah. Usahakan bak pengomposan tidak kena air hujan, dan sangat di sarankan bak berada di bawah atap.
Cara Membuat :

  1. Campur 1 bagian sampah merah dan 1 bagian sampah putih.
  2. Selanjutnya campurlah dengan kompos yang sudah jadi untuk memancing penyampuran agar lebih merata. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
  3. Pembuatan pupuk kompos ini bisa dilakukan sekaligus, atau bisa juga selapis demi selapis dan bertahap setiap 2 hari sekali, namun pastikan setiap 7 hari selalu mengaduknya agak merata,
  4. Proses pengomposan bisa dikatakan selesai jika campuran sudah tidak berbau dan mulai berubah warna menjadi kehitaman. Jika step demi step di lakukan dengan benar maka perkiraan sekitar minggu ke-5 dan ke-6 suhu sudah kembali normal, dan kompos sudah jadi.
  5. Kunci dari berhasil atau tidaknya pengomposan ini terletak pada bagaimana kita mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen. Hal ini di tujukan agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak.
  6. Sampah organik sebaiknya di ayak untuk memisahkan bagian yang halus dan kasar, FYI bagian yang kasar bisa kita gunakan lagi sebagai aktivator jika ingin melakukan pengomposan lagi nantinya. Untuk mempercepat proses pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang bisa kita beli di toko pertanian.